Left for Dead : Miracle on Everest (Nat Geo)


Tahun 2006 di Everest ternyata meninggalkan banyak kisah drama manusia. Mungkin masih ingat kisah David Sharp yang sekarat tanpa memperoleh pertolongan dari sesama pendaki. Kisah yang menciptakan kontroversi terbesar dalam sejarah gunung tertinggi hingga Sir Hillary (alm) pun mengkritik pedas.

Namun di tahun yang sama dengan hanya berjarak 10 hari dari kematian David Sharp, sebuah keajaiban muncul. Seorang pendaki veteran dari Australia Lincoln Hall ditemukan masih hidup walaupun ditinggalkan oleh sherpa tanpa oksigen, tanpa makanan, minuman, sleeping bag dan tenda di ketinggian 8,000m. Lincoln Hall terserang cerebral oedema (otak yang meradang karena pengaruh ketinggian), tidak mampu bergerak, melawan sherpa yang berusaha menolongnya. Ia menghabiskan 12 jam tergeletak dan dinyatakan meninggal oleh pemimpin ekspedisi Alexander Abramov.

Pagi harinya, Hall ditemukan oleh sebuah tim dipimpin Dan Mazur (US). Demi melihat kondisi Hall yang terkena hypothermia berat tapi sepenuhnya sadar Dan Mazur membatalkan upayanya menuju puncak dan memberikan pertolongan pertama hingga selamat dibawa ke Advanced Base Camp.

Dibandingkan dengan David Sharp yang meninggal dengan menyedihkan, kasus Hall ini mempunyai urgensi yang berbeda. David Sharp mulai mendaki tanpa memberitahu rekan tim, tidak ditemani sherpa, berupaya tanpa oksigen, dan tanpa alat komunikasi. Sedangkan Hall ditemani 3 orang sherpa, peralatan komunikasi dan oksigen yang cukup. Walau Lincoln terkena cerebral oedema namun malam ketika ia ditinggalkan, cuaca mendung menutupi puncak menyebabkan suhu tidak mencapai ektrem. Menghindarinya dari mati beku.

Kisah Hall ini mengingatkan saya pada Beck Weathers, anggota ekspedisi Everest 1996 seperti yang digambarkan dalam Into Thin Air-nya Jon Krakauer. Walau jarang sekali disingggung di buku itu, kisah hidup kembalinya Beck seperti keajaiban. Berjalan menuju kemah seperti zombie, dibiarkan mengerang kesakitan di tenda tanpa ada yang menolong (episode ini dengan pedih malah diceritakan orang lain, tidak dalam bukunya Left for Dead) Ia kehilangan kedua tangannya serta sebagian hidung dan muka karena frostbite.

Saya nonton kisah Lincoln Hall dalam premiere film Left for Dead : Miracle on Everest tadi malam. Menurut si pembuat filmnya Jennifer Peedom, film ini hanya untuk memberikan gambaran peristiwa dengan detail. Termasuk mengundang sherpa untuk andil dalam rekonstruksi di pegunungan Remarkables di New Zealand. Untuk yang di Asia Pasific, ditunggu saja kisah ini. Lumayan kok daripada nonton sinetron.


Catatan : gambar diambil dari Nat Geo.

Books :
Left for Dead: My Journey Home from Everest (2000) oleh Beck Weathers
Into Thin Air : A Personal Account of the Mt. Everest Disaster (1996)
Dead Lucky : Life after Death on Mt Everest (2007) oleh Lincoln Hall > belum baca

Film TV :
Nat Geo Left for Dead : Miracle on Everest (premiere 20 Mei 2008); kisah dramatisasi Lincoln Hall
Eye to Eye on Everest (trailer di youtube), rekaman orisinil tim Lincoln Hall dan Thomas Weber

Links :
'Dead' Everest man safe at camp at BBC
Thomas Weber and Lincoln Hall lost, Abramov confirms
Everest climber 'found alive' : Sydney Morning Herald

Comments