Ketika roda berputar

ngayawara sebelum Pesta Blogger 2007

Saya berada di Jakarta sekarang. Di sebuah ruangan yang nyaman dengan pemandangan menakjubkan. Betapa anehnya.

Delapan tahun yang lalu saya tinggal di sebuah ruang sempit kost, kawasan kumuh di sela rumah petak berdinding kayu. Sebuah kawasan yang terkenal kriminalitas. Bulan Juli atau Agustus saya tidak ingat. Saya sedang mencari visa pelajar ke negeri Inggris. Selama waktu itu saya nunut dirumah kenalan sodara disana. Sehari sebelumnya seorang perampok kambuhan ditembak, warga masih sedikit trauma. Anak2 masih tersenyum ketika menyanyikan lagu dangdut yang diadakan orkes warga setempat. Sedang untuk transport saya memakai ojek atau ngebis. Saya pernah bersumpah untuk tidak akan naik KRL lagi karena pedih melihat anak2 jalanan.

Malam ini ketika tiba di Jakarta kembali saya ingat ketika malam mengejar kereta Senja Utama ke Jogjakarta. Bedanya saat ini saya datang dengan taksi menuju tempat yang berbeda. Jauh 'beradab' dibanding delapan tahun lalu. Ah saya tersenyum perih. Bukannya membuat saya bangga tapi malah membuat saya menulis ini. Tentang berputarnya kehidupan.

Saya menaiki roda..

Orang Jawa sering bilang "aja gersulo" artinya jangan berkeluh kesah. Iyah betul saya tidak pernah menyesali tinggal di kawasan kumuh, hidup diantara kriminal ataupun memakai ojek. Itu hanya salah satu episode. Sama halnya ketika saya disini. Di tempat tidur empuk, welcome fruit di meja, steril environment saya malah teringat kisah dulu. Saya termenung.

Memang hidup itu berputar. Saya harus siap jika kembali berada di bawah.


Comments