Bermain Board Games


Masih ingat Monopoli? atau halma atau ular tangga? Ah itu adalah 'board games' atau permainan yang kita gelar untuk mengisi waktu. Saya penggemar tapi bukan mania. Yah sekedar ngeramein-lah. Bikin acara tambah seru.

Itu yang saya lakukan untuk menghabiskan weekend yang terus menerus hujan. Mo trekking...kok ya terlalu semangat. Mo baca koran dambaan saya Sunday Times yang beratnya sekilo itu kok ya antisocial banget. Jadilah saya penggembira acara board games hari Minggu lalu. Oh jangan dikira permainan-nya sesimple halma misalnya. Wah yang ini lebih kompleks dengan aturan2 yang cukup membingungkan. Berbeda dengan games di komputer online/offline, board games dituntut kejelian strategi dan kelihaian berkomunikasi. Jadi interaksi sosialnya lebih kerasa ketimbang bak-buk mukulin ninja di screen computer.



Kawan kami kebetulan tukang jual board games ini. Ia punya toko disini yang laris manis katanya. Jadi sering kami dijadikan kelinci percobaan untuk ngetest bagaimana mutu dari games itu. Apa saja sisi kekurangan dan kelebihannya. Ngga semata-mata bermain tapi kami juga menganalisa aturan dan cara bermain.

Sabtu malam ketika saya udah tewas karena makan lamb chops ala enggres, kawan2 saya ini bermain Canal Mania yang baru dirilis bulan lalu. Games-nya bercerita tentang pembangunan jaringan kanal air di era Revolusi Industri abad 18-19 Victorian Inggris. Kayaknya sih seru wong sampe lewat tengah malampun mereka ini bermain Canal.

Sesiangan kami bermain tiga games. Yang pertama adalah Power Grid yakni membangun jaringan listrik di negara Eropa dengan alternatif sumber energi. Seru juga...walau saya terus memimpin dalam pembangunan pabrik sumber listrik tapi secara mengejutkan saya kalah karena ketidak siapan material untuk generate listrik. Saya hanya cukup punya radio aktif dan batu bara jauh dibawah kemampuan penuh. Games-nya berlangsung lama dan ketat. Mirip2 monopoli.


Permainan kedua adalah Metro. Yang ini sih nyantai aja wong cuma bikin jaringan kereta bawah tanah bersetting Paris di tahun 1900an. Dasar saya ini train-junkies semangat banget ikutan. Tapi gara2 ilmu geometri alias ilmu gathuk gumathuk saya jauh dibawa par yah enggak bisa di top league -lah. Kalau yang suka maen Tetris nah yang ini pasti bisa menang dengan mudah.

Saya enggak maen di games terakhir karena capek. Yaks main board games ini enggak mencari siapa yang menang atau kalah tapi bagaimana memenangkannya. Proses itu yang bikin hidup. Saya harus akui bahwa walau bukan pecinta board games tapi saya enjoy banget.

Anyway, kenapa semua games ini temanya konstruksi ? maklum yang main ini tukang semua he he he....

More about Board Games at Wiki

Comments