Goodbye Singapore ....


Sudah hampir 15bulan saya hidup di Singapura ini. Tepatnya sejak 24 February 2005 ketika menginjakkan kaki di Changi. Ada gejala jet-lag dan culture shock sedikit. Singapore seperti kota kecil dengan orang-orang berbahasa inggris beraksen aneh. Seminggu pertama kena dehidrasi, gak tau harus berbuat apa.

Begitu waktu berlalu, saya jadi menjelajah kota ini dengan sepeda atau jalan. Tempat2 dengan tanda 'hijau' adalah sasaran seperti : P Ubin, Botanic Garden, Zoo, Jurong Bird Park, McRitchie Reservoir dengan Treetop, Bukit Timah, Sungei Buloh atau pasar tradisional di Geylang adalah sasaran utama. Tak heran peta Singapura menjadi lecek dan sepeda saya kotor kena lumpur.

Singapura juga menawarkan tempat berburu foto yang mengasyikkan. Foto-foto (dari kiri atas clockwise) adalah :
[1] deretan rumah tua yang dijadikan cafe dengan sentuhan modern di Clarke Quay
[2] Esplanade Theatre atau orang lokal memanggil gedung ini dengan 'durian'
[3] Balutan kain dengan huruf Cina di sebuah temple Thian Hock Keng
[4] Suasana pemujaan di siang hari di Sri Mariamman Temple. Sang penabuh kendang ini menemani berdoa setiap harinya.

Saya suka kota ini, walau dipenuhi keangkuhan gedung2 dan mall saya menemukan tempat dengan suasana hutan juga menyajikan aneka budaya. Singapura adalah tempat yang sempurna untuk memulai jalan ke negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, Laos, ataupun Vietnam. Sejak disini pula saya ada waktu mengunjungi P Nias, Lombok, Bali dan Ujung Kulon juga balik kampung di Yogyakarta.

Minggu depan, tepatnya tgl 18 Mei ini saya pindahan kembali ke UK. Untuk berapa lama? Entahlah....sebagai manusia saya hanya menjalani saja. Banyak hal yang dilakukan disana (lagi). Kembali menekuni naik gunung Munro di Scotlandia atau kemping di Lake District atau sekedar berkebun cabe di halaman. Caving? mungkin kembali lagi ke Yorkshire Dales untuk mengunjungi gua2 disana.

Bagaimanapun saya ngg akan melupakan Singapura, apalagi teman2 disini. Mereka adalah sahabat terbaik yang membantu bertahan hidup di belantara beton negeri ini. Wes ya prends nuwun sewu....

Comments

Anonymous said…
Makasih ya, mBar. Untuk semua pertemanan kita. Untuk semua waktu yang sudah kita lalui bersama.

Ketemunya di blog, ya rasanya kita nggak akan pisah. Lha wong, tetep saling baca blog satu sama lain :D
Anonymous said…
Thanks juga Hany...kan berpisah wujud, bentuk dan lahiriah. Pasti bisa ketemu lagi..