Cerita TKI kita


Hari Jumat kemarin saya kembali dari mudik. Di bandara Cengkareng saya bertemu dua ibu ini. Yang kiri adalah Ibu Muslidhah dari Demak Jateng yang telah menjadi TKI di Kuala Lumpur selama 6 tahun. Dan sebelah kanan adalah Ibu Kasinah dari Cilacap yang akan mengadu nasib di Singapura. Saya menawarkan diri mengantar mbak Kasinah hingga Changi untuk bertemu agennya. Dari mereka banyak hal saya pelajari terutama ttg pengelolaan TKI. Secara kebetulan masalah ini lagi rame dibahas di IndoSing-Mums. Percakapan dilakukan dalam bahasa Jawa (bercampur aksen Cilacap).

Ibu Muslidhah mengaku baru pulang 2 kali dalam kurun enam tahun karirnya. Untunglah anak2 yang ditinggalkannya sudah cukup besar. Gaji perbulannya adalah 450RM yang sudah dianggap sangat lumayan ketimbang new comer yang sekitar 380RM. Untuk menjadi TKI harus siap2 dipotong gaji dalam kurun waktu tertentu. Biasanya antara 5-8 bulan. Dan tak tanggung2 potongan itu bisa 100% !!! Jadi dalam beberapa bulan tidak ada uang untuk dikirim ke keluarga di Indonesia.

Ibu Kasinah ini lain lagi. Untuk menjadi TKI di Sing, ia harus lulus test untuk mendapatkan work permit permanen. Test tertulis itu berupa tugas2 seorang pembantu dalam bahasa Inggris. Saya sempat ditunjukkan berkas itu dengan format multiple choices dengan bahasa Inggris yang sederhana. Oleh agennya (yang ternyata juga orang Indonesia di Sing), ia dicarikan work permit temporary selama 90 hari dari MOM (Ministry of Manpower). Dalam kurun itu ia harus mampu lulus test atau jika gagal akan dibuang ke Batam.

Sebuah foto anak kecil ditunjukkan. Gambar anak laki2 yang sangat lucu sambil berpose. Itu anaknya yang laki2 berumur 4 th sedang anak kembarnya memasuki masa SMA. Kemauannya untuk menjadi TKI karena ingin mendapatkan pendidikan yang layak untuk mereka. Penghasilan sang suami sebagai nelayan sangatlah tidak mencukupi.

Sungguh...saya terharu.

Comments

Anonymous said…
sedih, sedih...

akupindah wis ngerti yo...
Ellen Widyasari said…
iya..sediiih sekali..tapi kadang campur gregetan juga sama tki yg nyeleneh..
kan jadi bikin buruk citra tki yg laen (baca: saya juga tki)..

btw, dapet gak pesenan hany di jogja sana? doski pesen 2 kan? nah,yg satunya itu buat ogut :p