Tips backpacking dengan teman bule di Indonesia


1. Dalam pandangan masyarakat Indonesia semua bule adalah orang kaya, karena itu selalu ada kemungkinan harga dikerek tinggi2. Kalau bisa, perlu tahu harga normal seberapa jadi ngerti kalau dipalak. Kalaupun menawar gunakan cara yang santun. Pengalaman ngadepin preman itu ternyata mereka bisa diajakin ngobrol kok. Berantem disini tidak adu jotos, tapi adu argumentasi dengan baik.

2. Jangan terlalu kelihatan seperti 'gadget show', kalau bisa tampil biasa saja dan lebih merakyat. Misalnya duduk2 di warung teh sambil makan nasi pecel. Ajakin orang setempat ngobrol. Suasana jadi cair dan biasanya malah akan dibantu. Orang lebih respek dengan bule kalau kita sebagai temennya juga respek dengan orang di jalan.

3. Breaking the ice seperti makan di warung atau minta diajarin bahasa cukup ampuh. Kembali juga ke sikap kita. Jangan mentang2 bawa bule lantas ngegaya ( hilangkan perilaku : 'ih gue kan pinter bisa enggres, kaliyan kan orang kampung). Sekali lagi : attitude attitude attitude!

4. Ada tempat2 yang rawan kejahatan misalnya pelabuhan atau terminal. Usahakan barang bawaan selalu dalam pengawasan. Tapi jangan terlalu 'over conscious' alias super waspada. Biasanya dengan tas ransel bewel dan kumal malah aman karena menunjukkan barang2 yang tidak berharga. Kamera dan alat elektronik jangan dipamerkan, termasuk hape dan dompet.

5. Minta temen bule untuk menghormati adat setempat. Misalnya engga minum alkohol atau memakai pakaian 'terbuka'. Mereka pasti maklum kok. Apalagi jika itu berkaitan dengan tempat ibadah. Jawa Timur berbeda dengan Bali yang lebih bisa menerima turis asing. Juga kalau bisa tunjukkan ketertarikan pada budaya setempat. Misalnya bertanya hal2 sepele seperti : kenapa orang2 Tengger itu selalu memakai sarung (he he kedengeran pertanyaan aneh tapi ada loh yang nanya begitu).

Comments