Preamble : Jalan Panjang Menuju Middle Earth


Saya tidak ingin seperti Frodo Baggins yang menempuh petualangan memusnahkan cincin hingga ke Mt Doom. Saya hanya ingin menikmati view menawan di negeri Rohan. Seperti Eowyn dengan rambut keemasannya yang cantik tertiup angin menatap pegunungan bersalju di kejauhan. Sejauh mata memandang adalah negeri utopian yang sedang dalam genggaman Sauron.

Itu adalah cuplikan beberapa detik di film Lord of The Ring. Saya ingat sekali scene itu. Ketika pertama kali melihatnya saya terkesiap. Suatu hari nanti saya ingin di tempat yang sama seperti Eowyn. Tempat dimana kematian dan kehidupan sangat tipis adanya.

Saya menyukai karakter Eowyn yang pemberani, melawan segala tantangan walaupun seorang perempuan. Ia menyamar menjadi laki-laki untuk ikut bertempur di Peleanor Fields dan membunuh raja sihir Angmar. Dalam adegan pertempuran yang menegangkan, sang raja sihir sesumbar. "No living man may hinder me," sembari mengacungkan tangannya. Eowyn melepas helm prajuritnya dan membalas, "No living man am I! You look upon a woman."

Ah....sang raja mati ditangan perempuan.

Gagasan berasal
July 2007, ide awal itu disusun. Middle Earth (atau New Zealand versi Peter Jackson) sebenarnya adalah alternatif terakhir dari beberapa options sebagai perjalanan penutup tahun. Tahun ini kebetulan tradisi trekking di Lake District ditiadakan sehingga bisa nglencer ke tempat lain.

Pilihan pertama adalah trekking. Ada sembilan tracks tercatat sebagai Great Walks. Dan mahkotanya dipegang Milford Track yang diawali dengan menyeberang danau Te Anau menuju Milford Sound, fiordland di Pulau Selatan (South Island) NZ. Saking populernya untuk bisa mendapatkan permit beserta pondok penginapan harus booking jauh2 bulan sebelum musim panas (kebalikan dengan nuansa natal yang digambarkan selalu bersalju, NZ di bulan Desember adalah musim panas).

Saya pesimis. Apalagi mertua yang dua tahun lalu trekking di NZ tidak bisa dapet permit dan memilih Tongariro Northern Crossing Track di Pulau Utara -salah satu sembilan Great Walks juga. Desember juga puncak aliran trekkers, bisa dipastikan harga tiket kesana membumbung tinggi.

Beli tiket atau pesan trek dulu?
Itu pertanyaan mendasar. Tapi akhirnya saya pasrah sajalah. Kalau ngga bisa dapet permits ya udah cari Great Walks yang lain. Kepler Track dan Routeburn Track juga menarik, lebih panjang lagi. Hanya saja kalau dapet permits yah trus datangnya kapan. Halah kok seperti telor dan ayam, yang mana duluan.


Selama seminggu saya memantau perkembangannya di Department of Conservation NZ. yang menangani booking via online bagi independent trekker. Semoga ada yang batalin sehingga bisa saya sabet. Suatu malam kesempatan itu datang juga. Dengan sukses saya mengambil 2 seat dari 17 seat yang tiba-tiba tersedia.

Urusan tiket kesana menjadi permasalahan sendiri. Sembari memantau booking Milford saya juga hunting ke beberapa sites. Dari alternatif budget-non budget ataupun mixed. Belum lagi kemungkinan transit di Australia. Saya menemukan sangat jarang flight langsung ke Chrischurch dari Singapura. Kalau ngga mampir Bali atau Australia. Saya pilih yang terakhir. Jet Star anaknya Qantas menawarkan harga menarik, tapi setelah dicek lumayan mencekik juga. Saya kombinasikan banyak kemungkinan. Salah satunya dengan Virgin Blue -anaknya Virgin Atlantic. Sama saja. Hingga secara kebetulan mendapat harga bantingan di Zuji. Kok bisa? Saya lihat harga per legs di Qantas dan Jet Star. Jika dijumlahkan harganya lebih mahal daripada di Zuji. Saya ngga tahu kenapa, tapi saya lihat karena faktor transit.

Itinerary dan rencana penginapan
Saya mengandalkan YHA salah satu dari tiga jaringan hostel di NZ. Kebetulan sudah sering merasakannya di UK jadi tinggal perpanjang kertu anggota. Booking juga mudah. Saya memilih melalui online. Karena itinerary yang fleksible saya hanya pesan tempat2 yang memang harus disinggahi.

Untuk itinerary seperti biasa saya bikin dengan membuka peta. Rute terlihat jelas. Rencana berawal Chrischurch melintas Wesport menuju sisi barat menyusuri kota menuju Franz Josef Glacier hingga menuju Te Anau untuk melakukan trekking. Walking ini sejauh 53 kilo selama 4H/3N. Kemudian menuju sisi paling utara hingga kembali ke kota awal. Mungkin mampir Mt Cook mungkin tidak. Kami ngga siap dengan peralatan. Lebih mudah trekking sajalah...

Saya sendiri tidak terlalu mempesoalkan tidur dimana. Karena musim panas, jadi kemping masih bisa. Saya yakin hostel dan kemping area mudah didapat. Jadi inget seperti dulu. Hit the road and see what will happen. Selamat Natal dan Tahun Baru 2008. Saya mungkin bertemu Santa Claus menitipkan kado melintasi kutub. Ah mungkin dia ganti dengan celana pendek he he he...

Comments