Warkop di Singapura


Sejak saya tinggal di Chinatown acara sarapan jadi gampang. Lah tinggal nyebrang jalan sudah ketemu Warung kopi Ya Kun Kaya Toast ala Singapura. Semula agak aneh rasanya karena roti panggang yang ditampilkan manis kelapa. Sedang telornya dibuat semi poach alias setengah matang. Tapi yang bikin kangen adalah kopi kentalnya. Dengan cangkir unik berukuran setengah standar kafein di pagi hari agak menyentak.

Warung kopi Ya Kun ini aslinya di Telok Ayer Basin –cuma sak plinthengan saja dari rumah. Sejak didirikan oleh Loi Ah Koon tahun 1930-an melayani berbagai lapisan. Dari kuli, penjual, peminjam uang, polisi, hingga operator kapal disaat awal berkembangnya negeri kecil ini. Bersama dengan istrinya ia membuat trade mark ‘selai kaya’ yaitu selai manis dari kelapa dan telor.

Ah Koon juga memanggang biji kopi sendiri dengan menambahkan margarine ‘Planta’ dan gula yang digangsang di atas api kayu. Di saat itu ia juga masih menggunakan arang untuk membakar roti. Kadang agar warungnya siap melayani pelanggan pertama pukul 5 pagi, Ah Koon harus tidur di meja kayunya.

Apa aja sih yang jadi andalannya :


Kopi
Di Singapura jika memesan “kopi’ maka yang muncul adalah kopi dengan sedikit susu dan gula. Sedang Kopi kosong adalah dengan susu tanpa gula. Kalau cuma kopi dengan gula saja cukup Kopi O. Sajian kopi di warkop Ya Kun ini luar biasa kental dan tanpa ampas.
Biasanya dibuat dengan teko tinggi dengan mulut yang panjang. Biji kopi halus diberi air panas dan dibiarkan hingga keketalan tertentu. Di mulut teko terdapat saringan. Saya suka sekali mengamati proses membuatnya. Cepat dan cukup higienis.



Kaya Toast
Kaya diambil nama dari ‘srikaya’ tapi selainya enggak ada hubungannya dengan buah ini. Selai kaya dibuat dari kelapa dengan telur dan gula yang dikacau. Masak dalam api kecil dan terus diaduk. Warnanya agak kehijauan, kemungkinan ditambahi warna pandan.
Untuk menyajikannya, roti dipanggang lantas diberi selai dan ditengahnya diberi irisan mentega yang akan meleleh.


Soft boiled egg
Dengan mangkuk kecil kita diberi 2 butir setengah matang. Sempat curiga bagaimana membuat kulit telor tetap kering tapi kuningnya masih encer. Telor dimasak hanya dalam 1.5 menit cukup untuk membuat putih telornya menggumpal. Cara makannya : terserah mo disendok atau dicelupin dengan roti panggang. Sama2 enaknya. Yang aneh buat mungkin karena disediakan kecap asin untuk perasa. Kecapnya ringan saja.


Mau tau harganya? Untuk sepiring kaya toast + 2 kopi + 2 mangkuk telor seharga $7 saja. Tapi menikmati Ya Kun di warung aslinya itu yang ngg bisa digantikan. Kata manajer hari itu, mereka membuka cabang di Jakarta, Medan, Bandung dan Pekanbaru. He he he tapi warkop di Chinatown kan beda….

Note :
sak plinthengan : jarak ketapel

Comments