Segelas Coklat di Terminal Heathrow


Pagi subuh hari kamis pukul 5 GMT saya tiba di Heathrow. Penerbangan non stop dari Changi sedikit bumpy ternyata lancar2 saja. Untuk pertama kalinya saya memakai British Airways dan secara resmi saya menyandang World Traveller. Lha iya ini cuma nama asalan untuk membedakan dengan penerbangan domestik saja sih.
Agak susah mencari tiket one way di musim rame begini. BA adalah alternatif murah terbang non stop ketimbang SIA misalnya. Dasar kepepet ya sudah saya coba pake BA. Pesan internet, pake e-ticket beres sudah. Yah beginilah kalau semua diurus sendiri.

Yang menyebalkan adalah soal check in online. Menurut penjelasan resmi sih dibuka 24 jam sebelum terbang. Sampe saya bela2in begadang untuk bisa seawal mungkin. Lha kok malah gagal terus. Mangkel, di hari H pagi dan siangnya baru saya coba. Sayangnya ndak ada fasilitas ganti kursi. Terpaksa tempat duduk jendela saya ikhlaskan saja.

Semua berjalan lancar, saya perhatikan hanya saya yang ngeprint sendiri boarding pass. Lainnya masih diprintkan sama mas/mbak di meja. Menurut teori sih tinggal masrahin tas saja. Yah namanya juga nyobain. Yang bikin pusing adalah saya cuma berhak bawa satu tas untuk checked bagagge. Tapi beratnya boleh hingga 32kg. Wah ya banyak juga...tapi kasian-lah yang angkut2. Apalagi saya biasanya bawa ransel yang kalau ditimbang ngg ada 20kg.

Yang ngg asyik di BA sih film dan musiknya enggak banyak alias ngg update. Terpaksa saya habiskan dengan tidur ayam. Daripada bengong. Setiba di keremangan pagi London segelas coklat di Terminal 4 cukup melegakan. Agak jauh juga dari Central Bus Station -tempat saya harus mengejar bis menuju Bournemouth.


Pagi itu udara lumayan dingin. Wadowww...saltum banget dah. Padahal udah pede pake baju ala tropik. Eh ternyata adem juga. Tapi sambil manggul rucksack gede mayan juga berkeringat. Duduk di bangku saya perhatikan seberang saya, seorang gadis hitam yang tak sabar menunggu. Sendirian tanpa tas. Entahlah menunggu kekasihnya datang menjemput. Di seberang jauh saya, sebuah keluarga menjemput anak laki2 nya sambil membawa papan nama besar. Ketika bertemu sang kakak perempuan begitu bahagianya sehingga minta difoto beberapa kali.

Tak jauh saya lihat dua gadis kecil masing2 memegang karangan bunga. Satu dengan warna pembungkus orange, sedang satunya berwarna biru muda. Membuat pagi itu sedikit cerah dengan keberadaan bunga2 tadi. Heathrow terlihat seburam London. Tempatnya gloomy dan tidak friendly. Seperti penjaga kasir WH Smith yang melayani tanpa senyum.

Saya hirup coklat saya. Loh kok krimnya basi banget. Bergegas saya protes ke konter, minta diberi baru. Iyah...warna krimnya agak kekuningan, baunya terasa sekali. Ngga sabar saya habiskan minuman coklat ini. Hanya sisa 10 menit sebelum bis datang di halte nomer 10/11/12.

Selamat datang di kelam musim panas Inggris.


Weymouth pukul 22:00
Menahan kantuk luar biasa untuk menghindari jetlag. Saya melek sekitar 18 jam sekarang.

Comments