Titip Pesan Lewat Pohon (Yosemite 4)


Trees go wandering forth in all directions with every wind, going and coming like ourselves, traveling with us around the sun two million miles a day, and through space heaven knows how fast and far! -- John Muir


Saya dulu suka manjat pohon, apalagi jika itu mangga milik tetangga dan berbuah lebat. Entahlah saya suka sekali berada diantara pohon-pohon tengah hutan. Ada rasa takut gimanaaa gitu jika melihat pohon-pohon besar. Saya jadi ingat Treebeard dalam Return of The King-nya JRR Tolkien. Pohon yang memimpin para ents menghancurkan Isengard. Rasanya kok pohon itu memang mengerikan ya...

Day 4 Sunday 26th November 2006 Mariposa Grove of Giant Sequoias

Hari terakhir Yosemite saya putuskan menengok Mariposa Grove - pohon sequoia raksasa. Tempat ini diketemukan oleh Galen Clark seorang mantan penambang emas yang divonis tak bakal hidup lama karena infeksi paru-paru. Pak Clark ini begitu terinspirasi dengan pohon sequoia yang mampu hidup hingga beribu tahun akhirnya memutuskan menjadi tukang jaga Yosemite dan Mariposa. Dan hebatnya karena hawa gunung yang dihirup tiap hari bisa menyembuhkan sakitnya hingga ia meninggal di usia 95 tahun ! Waw ...


Bukan kebetulan kalau hari itu saya ngg sengaja bareng dengan laki-laki yang mengaku berumur lebih dari 100th. Saya tidak percaya pengakuannya, apalagi dari fisik ia nampak gagah. Hanya rambut panjang putih yang ditutupi topi serta jambang panjangnya persis seperti foto Galen Clark. Apalagi ia tidak berjalan dengan tongkat, seperti wajarnya seorang kakek-kakek. Ia tampil dengan gaya modern lengkap jeans belel dan jacket hood. Pfff...
Tapi dari cerita yang disampaikannya saya mengamini. Ia bilang hutan ini memberinya semangat untuk tetap hidup, seperti halnya pohon-pohon disini.

Jadi pohon sequoia itu apa sih ? Nama aslinya Sequoiadendron giganteum atau Siera Redwood atau Pohon Raksasa. pohon ini bisa tumbuh tinngi 50-85m dan tercatat paling tua adalah berumur 3,200 tahun berdasar lingkaran tahun. Kok bisa awet sih? nah rahasianya adalah kulit pohon yang tahan terbakar, kemampuan menyebarkan bibit dalam cones, dan juga di Mariposa ini benar2 dilindungi. Gak ada logging semenjak 1853.

Biasanya pengunjung hanya sampai Lower area. Tapi kami putuskan hingga lebih nanjak lagi untuk melihat lebih jauh. Kami ngambil rute memutar melewati pohon2 yang jelas bekas terbakar. Ah ya disini kalau musim kering gampang sekali tersulut apalagi dekat dengan pinus yang mempunyai daya pantik.

Hingga di perbatasan sampailah saya di pohon yang dilobangi untuk bisa lewat. Iyah si pohon ternyata masih bisa bertahan hidup dan terus tumbuh walaupu jutaan orang melewati lubang menganga. Saya sempat juga menjumpai padang edelweis ketika mendekati puncak bukit. Waaaaaa...kalau di Indonesia mungkin sudah habis diambilin untuk buah tangan. Bedanya yang ini tipenya seperti tanaman merambat di tanah, hanya bunganya nampak menjulang seperi semak. Harumnya itu....

Di Mariposa ini ditemui banyak burung seperti jay atau woodpecker. Bahkan rusa liar nampak begitu bersahabat dan tidak takut dengan manusia. Belum lagi bajing yang saling melompat mencari ceceran kacang ditanah. Ah tak heran Pak Clark begitu menikmati hutan ini....Biasalah kalau sudah bertemu binatang bisa makan waktu lama untuk foto2. Tak terasa sudah waktunya kembali ke rumah. Anyway next time kami akan kembali.


For more picture please see Pohon..rusa..bajing ..dan edelweis.

Comments