Fotografer Ngga Modal : Percobaan Motret (Yosemite 3)



Halah ...motret di Yosemite itu kombinasi antara kemauan keras, mengenal medan, waktu yang pas, dan juga modal (maksude kamera dan tetek bengek). Tapi ketahuilah sodara2 saya ini memang modal dengkul. Makanya ketika seorang kawan yang serius photography mengajak ke Yosemite saya langsung iyah. Tanpa pernah memikirkan bahwa sunrise adalah di pagi buta dalam suhu membeku plus kemungkinan bertemu binatang liar. Serius ! saya ngg ngegombal bahwa Yosemite itu masih wild wild west. Tahun lalu kawan saya ini bertemu beruang hitam, seekor induk dengan anaknya. Ia bilang itu pengalaman menakutkan.....gleks.

Ketidak modalan saya ditambahi dengan kealpaan bawa tripod. Terlalu percaya dengan kecanggihan kamera membuahkan over-confidence. Ah disana kan bisa disiasati, gitu hati kecil bilang. Ternyata sodara itu SALAH BESAR ! Ketika kawan saya itu dipersejatai dengan buku Photographer's Guide to Yosemite sebuah kamera merk top dengan berbagai lensa, tripod, filter dan kartu white balances, saya harus berbahagia dengan kamera veteran saja.

Day 3 Saturday 25 November 2006 Yosemite Valley - Mirror Lake - Lower Fall - Glasier Point



Disepakati kami berangkat dari Fish Camp pukul 0500am untuk mengejar sunrise 0620am. Untuk menuju Yosemite Valley di awal hari hanya membutuhkan 40menit. Tadinya rencana langsung menuju Mirror Lake atau Tunnel View, tapi karena waktu ngg cukup kami hanya di pinggir sungai Merced saja. Sungai ini yang membelah lembah Yosemite, mengalirkan air dari salju-salju di puncak gunung.

Begitu sampe kami langsung cari posisi. Dengan temperature sekitar -2C kami bengong menatap dinding tajam sebelah barat untuk melihat pantulan pertama matahari pagi itu. Secara ngg sengaja posisi kami tepat diseberang sungai. Sebuah padang ilalang dengan deretan pinus dibelakangnya. Saya bisa melihat kabut tipis menggantung membentuk ilusi gelombang yang sangat cantik. Kabut tipis ini karena panas bumi yang mengenai partikel air di udara, jika terkena sinar matahari sebentar saja pasti lenyap.

Ternyata kesabaran saya sedang dicoba. Lha iya sunrise memang jam segitu tapi untuk mencapai dinding tebing butuh sekitar 10-15 menit lagi. Dan berdiri di luar dengan full jacket, kaos tangan dan kupluk memaksa harus lompat2 untuk menjaga suhu tubuh. Tangan sudah mulai kaku. Satu menit nampak begitu berharga. Setelah ditunggu nampaklah cahaya jingga di tebing nun jauh disana. Ah ...rasanya lega. Beberapa fotografer menyusul kami di tepi sungai. Total ada sekitar 5 orang mengarahkan lensa terbaiknya. Sedang saya...hiks sambil mengelus kamera satu2nya.



Puas disini kami bergerak ke Mirror Lake. Ini adalah sebuah danau tampungan yang terletak di ujung lembah. Airnya berasal dari mata air sungai Tenaya. Mirror Lake dinamakan begitu karena jika pagi hari akan terlihat pantulan tebing2 di sekeliling Valley seperti Basket Dome, Half Dome dan Mt Watkins. Kami harus jalan kaki sekitar 1 mile (1.6km) menuju lokasi. Di sana sudah nampak beberapa orang mengambil gambar. Terpaksa agak menyingkir ke sisi lain danau.

Disinilah kenyataan bahwa ngg bawa tripod begitu berpengaruh. Cahaya minim sekali padahal pengen mengambil foto ilalang yang sedang ditutupi kristal es. Juga karena matahari blum nongol membuat saya hanya keliling2 saja. Dua orang kawan saya malah sibuk memfoto air terjun disungai. Jengkel saya duduk manis dan mulai makan bekal.

Sekilas saya liat sesuatu bergerak. Berlari kecil di trek seberang sungai. Mungkin sedikit lebih besar dari anjing, dan saya kira memang anjing. Tapi..hang on a minute, tadi kan saya liat tanda peringatan ngg boleh bawa doggie. Hah lantas itu apa ya?
Panik botol minuman saya tinggal dan berteriak ke bawah. Saya tunjuk lokasi si binatang tadi. Dasar suka moto binatang, Mark mengejar (eng ing eng.....) dengan antusias. Sepuluh menit...lima belas menit.....tigapuluh menit....hah lama amat ! Jangan-jangan...



Saya bilang ke kawan saya. Dia terlihat pucat. Saya nanya, lha trus itu tadi apa. Dia bilang kemungkinan adalah mountain lion. Hah? macan....eeeh.... macan beneran? Itu tadi Mark malah mengejar kira2 aman ngg ya. Katanya dengan santai kalau belum denger Mark menjerit pastinya he's OK. Gleks..what?

Tak lama nampak Mark datang dari kejauhan. Ah lega tapi kok sekelebat binatang di belakangnya mendaki bukit. "Oiiii It's behind you!" teriak saya campuran cemas dan panik. Cepat dia berbalik dan kembali mengejar. Duh...maksud saya mbok lari kesini lha ini kok malah ngejar. Aneh.. Tak lama nongol juga. Katanya si binatang tadi duduk diatas batu sembari mencari mangsa bajing2 di pepohonan. Ia bilang bukan macan kok tapi Bobcats (Lynx rufus) atau kucing gede liar.

Siang kami putuskan jalan2 ringan saja sehabis brunch. Kembali ke rute Lower Falls lantas naik bis balik ke parkiran. Pukul 0230 kami bergerak menuju Glasier Point. Glasier Point ini melewati Tunnel View yakni terowongan yang menjebol batuan menghubungkan Valley dengan Wawona. Tadinya saya tergoda berhenti disini, tapi saya lihat mendung menggayut di lembah. Dalam satu jam kedepan sangat sulit mendapat sinar matahari.

Saya sempat pesimis karena dalam perjalanan kesana kabut dan mendung terus membayang. Hingga ke Glasier Point saya bisa melihat seluruh sisi barat lembah. Wow..inilah Grandeur Yosemite ! Hingga sunset saya terduduk disini, menikmati indahnya cahaya yang hanya sekilas. Mendung masih menutupi puncak Half Dome. Tapi kilau indahnya saya rekam di kamera. Priceless...




Koleksi foto landscape disini : Welcome to Ansel Adams Playground

Comments