Dengkul Tua : Percobaan Hiking (Yosemite 2)



Benar sodara, saya memang dengkul tua. Lha sejak sekolah SMA sampai sekarang kok ya masih hiking. Dengkul kiri saya sering komplain kalau dipaksa naik gunung. Di ransel saya pasti tersedia balsem, salonpas dan uang logam. Hah duit for what? Iyah untuk kerokan paha. Percaya tidak percaya ini adalah cara manjur untuk menyembuhkan kaki pegal. Salah satunya juga adalah minum dehydrated powder yang dicampur air menjaga agar kaki ngg kram dan fatigon untuk memuaskan doping. Obat yang lebih manjur adalah : naik gunung lagi !

Maka hari kedua di Yosemite saya isi semangat hiking di Upper Falls. Saya milih ini karena lebih bagus pemandangannya dan lebih panjang jaraknya. Guide Book karangan Ann Marie Brown cukup memberikan gambaran kegiatan apa saja yang bisa saya lakukan. Tapi ternyata percobaan dengkul tua ini cukup melelahkan juga.

Day 2 Friday, 24th November 2006 Upper Yosemite Fall+Yosemite Point


Distance : 7.4 miles (12km) round trip
Duration : 5-6 hours (leave more time for photography)
Rating : Strenuous
Elevation change : 2,700ft
Water : there are 3 springs in the way up, but I recommended to bring your own drink sinced the danger of Giardia bacteria<

Berangkat pagi sekitar 730am menuju Valley yang memakan 45 menit nyetir. Kami cuma packing air minum. Di ransel kamera saya cuma sebotol, sedang di ransel lain ada 2 liter. Makanan hanya coklat dan buah2 kering seperti kismis, sepotong bagel sisa sarapan dan dua buah apel. Saya pikir bakalan dingin di puncak jadi ekstra fleece atau baju anget dan down jacket saya bawa. Kaos tangan terpaksa dipakai juga karena pagi itu dingin sekali. Berikut adalah barang2 yang musti dibawa untuk day hiking di Yosemite :

  1. Makanan dan Minuman. Bawa yang cepat dicerna seperti coklat, buah dan gula.
  2. Peta yang menunjukkan kontur lengkap+kompas. Saya memakai Map dari NatGeo yang anti basah dan anti robek
  3. Baju ekstra : suhu dan cuaca mudah berubah, sedia jaket anti hujan. Kalau bisa bawa ektra kaos kaki
  4. Sunscreen dan sunglasses. Ini barang penting buat saya karena tiap hiking saya make contact lens dari kelembaban udara yang rendah.
  5. Lampu senter. Nah ini yang agaknya sering lupa. Musim begini hari menjadi sangat pendek. Sunset adalah pukul 450pm dan sebelumnya trail sudah gelap karena berada dalam bayangan puncak2 tinggi di sebelahnya.
  6. First Aid : yang ringan2 saja seperti obat kepala, perban dll, juga anti-blister. Ini adalah semacam salonpas untuk melindungi kulit dari lecet.
  7. Survival Tools : Pisau, korek api, space blanket, peluit, kaca. Enggak berat kok tapi sangat bermanfaat jika kita dalam kesulitan
  8. Lain2 : kamera, binocular dll
Dari Yosemite Lodge kami parkir dan nyebrang berjalan menuju Camp 4. Tempat ini biasanya dipakai untuk kemping, sedang trailnya terletak di sisi timur. Sepanjang kaki El Caps ini banyak sekali batuan yang bisa digunakan bouldering. Jadi ngg usah heran kalau melihat ada orang kmana-mana bawa kasur busa untuk latihan. Beberapa dinding juga lumayan untuk latihan manjat walau enggak setinggi induknya. Ohya di dalam Nat Parks tersedia shuttle bus gratis yang bisa dipakai untuk menjelajah klo males jalan kaki.


Pagi itu dingin sekali hingga semua jaket dipakai. Tapi begitu mulai jalan, setengah jam kemudian rasanya jadi gerah. Pagi itu banyak juga yang barengan. Wah berarti cukup populer juga ya... Sekitar 1-2 miles pertama adalah lebih banyak berpasir dengan rimbunan pohon. Jalanan langsung menanjak. Papan arah dibuat gampang banget dan kondisi trek juga bagus. Dalam 1 jam kemudian kami sampai di view point. Disini bisa menikmati lembah sejauh mata memandang. Untung banget hari itu cuaca lagi baik, biarpun dingin.

Dari sini jalan lagi melewati belakang ceruk tebing. Jalanan juga lebih banyak bebatuan dengan tangga yang ditata. Vegetasi sedikit berubah dengan banyaknya pohon pinus. Kondisi dengkul masih bisa dipacu. Saya pikir hmmm kuat juga ya....Dari jauh bisa dilihat air terjun dengan beberapa salju dan es menempel di dinding. Musim begini airnya cuma sak-crut alias minim sekali. Untuk melihat penampilan sesungguhnya dateng aja bulan Maret-April. Ditanggung kena percikan airnya !

Udah deh mulailah terjadi test jalan yang sebenarnya. Saya masih belajar mendaki dengan tanpa kehilangan nafas. Berat banget terutama karena kapasitas paru2 saya dibawah normal. Beberapa kali brenti untuk minum atau makan snack penambah tenaga. Eh tak lama saya dengar lenguh perempuan sepertinya dipukulin. Iyah ngg enak banget dengernya. Ternyata rombongan tiga cewek asian american dengan satu cowok sebagai pimpinan. Duh sember banget, bentar-bentar minta berhenti. Saya amati mereka engga bawa minuman dan mungkin makanan. Ah kok ambil resiko segitunya...

Saya milih berhenti dan menghabiskan makanan. Biarlah mereka naik duluan ketimbang mendengar seru2an begitu. Menurut saya masalah perilaku mendaki itu penting sekali. Terutama mendaki dalam hening. Merenungkan keindahan alam di sekeliling kita, menikmati dalam hati. Bersyukur kita masih bisa melihat dan merasakannya. Beberapa kali saya dilewati pendaki lain. Biarlah wong pendaki dengkul tua begini kok mau diajak racing....lha cilaka dung.

Setelah lumayan terseok-seok sampai juga akhirnya di puncak. Tepat di cekungan sungai sebelum jatuh bebas menjadi air terjun. Saya ngg kuasa menahan diri mlongo. Pemandangan diatas luar biasa ! Saya bisa melihat Half Dome yang berada di seberang dengan Cathedral Dome tak jauh darinya. Sedang Bridalveil juga terlihat. Ah indahnya...
Kalau mau turun untuk melihat sungai ada jalan setapak yang dilengkapi pagar besi pengaman. Hah liat ke bawah rasanya perut jadi mules. Betul-betul vertikal bawah..

Dari sini bisa dilihat pagar besi di Yosemite Point. Kami putuskan untuk kesana juga. Balik lagi ke trek awal yang bercabang dan mendaki kembali. Melewati jembatan kayu dan hutan pinus muda. Hutan ini tercipta diatas batuan granit maha keras. Akar pinus menjadi tidak kuat karena tidak mampu menembus dalam. Akibatnya sering terlihat pohon terberai karena angin atau lapuk. Sana sini terdengar suara pelatuk burung woodpecker di pohon mati yang masih berdiri. Makanya paling asyik memang jalan dengan diam, menangkap suara2 disekeliling.



Jalur yang ini sepi banget. Saya hanya menjumpai 5 orang dibanding Upper Fall yang mungkin sekitar 20-30 orang. Padahal kalau dilihat jaraknya ngg jauh2 amat. Kami ngg lama disini, apalagi matahari sudah mulaibergeser. Kami perkirakan butuh 1.5 - 2 jam untuk turun. Apalagi saya memang paling lambat kalau turun. Sayang dengkul...

Total kami jalan sekitar 6 jam dengan standar santai alias enggak ngejar setoran. Yang penting kan enjoy walau akhirnya kaki pegel beneran sampai hari ini......

Catatan :
Space Blanket : adalah selembar selimut dari bahan memantul (emas atau perak) untuk mengurangi kehilangan panas tubuh dalam situasi hypothermia.

Comments