Kecewa ama Digital Fotress by Dan Brown

Title : Digital Fortress
Author : Dan Brown
Publisher : Corgi Books UK 1998
510 pages

taken from ResensiBuku milis

Saya bukannya latah tapi setelah terbius Da Vinci Code saya mencoba membaca karya Dan Brown lainnya. Digital Fotress adalah karya ketiga yang saya baca setelah Angel and Demon. Berbeda dengan dua karya terdahulu Digital bukanlah serial Robert Langdon tetapi Susan Fletcher kepala National Security Agent dan David Becker seorang profesor yang mengajar matematika di Georgetown Uni.

NSA mempunyai sebuah mesin TRANSLTR yang mampu membuka encrypt dalam lalu lintas digital di dunia. Dimulai dari email, telepon, data satelit, militer, bahkan data pribadi. Inilah yang memunculkan kontroversial karena akan menciptakan society 'big brother'. Tidak akan ada ruang private lagi bagi individu. Seperti halnya Susan yang mempercayai bahwa di dunia diperlukan penjaga untuk menciptakan keamanan bagi society sendiri, maka David lebih bersifat netral. Ia hanya seorang scientist yang bekerja memecahkan teka-teki.

Seorang mantan pegawai NSA Ensei Tankado berhasil menciptakan code dikatakannya sebagai tidak bakalan mampu dipecahkan mesin TRANSLTR. Tankado dalam websitenya merelease kode itu dan mengumumkan bahwa ia akan memberikan kunci kode bila NSA bersedia mengakui keberadaan mesin TRANSLTR. Maka terciptalah adegan seru di dua lokasi: NSA dan Spain -tempat terakhir Tankado tinggal.

Digital buat saya sangat mengecewakan. Bukan saja alur yang dipakai Dan Brown nyaris sama dengan novel best sellernya juga tidak ada kejutan-kejutan yang saya harapkan. Satu hal lagi adalah Dan Brown kedodoran dalam hal riset dunia digital. Enigma misalnya dikatakan adalah mesin seperti mesin ketik tapi di bagian lainnya dikatakan sebagai 'beast' seberat 10 tonne. Wah....fatal banget.! Sejarah digital juga kayaknya tidak digali dengan maksimal. Terus-terang saya mengharap setidaknya menyinggung sejarah komputer atau data base atau sistem penghitungan mekanis yang jadi dasar lahirnya komputer. Pengetahuan Dan Brown juga ngga terlalu dalam soal pemograman apalagi virus dan worms.

Mungkin karena novel ini ditulis tahun 1998 -tahun dimana kebangkitan komputer dan digital maka sedikit dimaklumi tentang minimnya informasi terkini. Bagi saya sih jadi seperti membaca lintasan cerita ringan yang out of date. Tapi sebagai penghibur, novel ini lumayan koq.

ambar



















Comments

Anonymous said…
hi ambar,

I totally agree with u that digital is dissapointing. Weak story lines as compares to other Dan Brown's. but have u cracked the code written on the last page of digital fotress?i just finished read it last nite but still cudn't figure out what means